Sabtu, 24 Maret 2018

AGROKLIMATOLOGI



Agroklimatologi adalah sebuah cabang ilmu klimatologi terapan yang mengaplikasikan klimatologi pada bidang pertanian dalam arti luas yang meliputi budidaya sejak persiaa benih, persemaian, pertanaman, pemupukan, pemanenan, prosesing hasil panen, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, teknologi hasil panen dan seterusnya, semua poses dipengaruhi oelh cuaca dan iklim detik hingga jam, harian, bulanan musiman hingga tahunan.

Berdasarkan asal kata terdri dari dua kata “AGRO” dan “KLIMATOLOGI”, kata agro diartikan sebagai pertanian dalam arti luas seperti diungkapkansbeumnya. Sedangkan kata klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sintesis (rataan, maksimum, minimum, frekuensi) dari nilai cuaca yang menggambarkan kondisi fisika atmosfer bumi.

Ruang Lingkup Klimatologi


Keilmuan klimatologi berdasarkan pendekatan keilmuan dapat dibagi menjadi empat bidang yang dapat diuraikan sebagai berikut :

11. Klimatografi : Ilmu iklim yang fokus kajiannya pada tampilan gambar, peta, grafik disertai uraian deskriptif.
22. Klimatologi Fisik : Ilmu iklim yang fokus kajiannya ditekankan pada ilmu fisika dan matematika pada neraca air dan neraca energi.
33. Klimatologi Dinamik : Ilmu iklim yang fokus kajiannya pada gerakan atmosfer secara spasial dalam lingkup global dari udara sebagai benda fluida yang selalu bergerak dinamis.
44. Klimatologi Terapan : Penekanan kajian pada aplikasi klimatlogi pada bidang kajian terkait seperti : Agroklimatologi (kaitan iklim dan tanaman), Urban klimatologi (kaitan iklim dengan kota),  Rural klimatologi (kaitan iklim dengan deas), Marine klimatologi ( kaitan iklim dengan laut), Building klimatologi (kaitan iklim dan gedung), Bio Klimatologi (kaitan iklim dan kehidupan) serta satelit klimatologi dan Radar klimatologi (kaitan iklim dan teknologi inderaja yang dikenal sebagai penginderaan jauh).

    Berdasarkan ruang kajian klimatologi dapat dibagi menjadi 6 bidang : global klimatologi sinoptik klimatologi, meso klimatologi,  topo klimatologi, mikro klimatologi dan superficial klimatologi, secara rinci dapat diuraikan pada tabel berikut :

Perbedaan Cuaca dan Iklim
Dalam kehidupan sehari-hari istilah iklim dan cuaca seringkali disamakan bahkan disalah tafsirkan. Untuk memahami secara benar tentang pengertian iklim dan klimatologi perhatikan gambar berikut :


Terlihat jelas bahwa iklim sesugguhnya iklim berbeda dengan cuaca. Sehingga sebagai mahasiswa yang telah mempelajari klimatologi dapat meluruskan pengertian iklim dan cuaca.

Sifat Data Iklim
Berdasarkan bentuk penyajian data, data iklim dibagi menjadi dua kategori yaitu data “Kuantitatif” dan data “Kualitatif”. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi lapangan, dengan alat ukut disajikan secara objektif berupa angka pasti, sehingga lebih akurat dan dapat diperbandingkan di segala ruang dan waktu. Sebaliknya data kualitatif, bukan hasil observasi, tanpa alat ukur, disajikan secara subjektif tanpa angka yang pasti, misalnya hangat, dingin, panas dan lain-lain, sehingga tidak akurat dan tidak dapat diperbandingkan.
Berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi cuaca hari demi hari, lalu diolah dengan statistik didapatkan rataan, nilai maksimum, nilai minimum, frekuensi kejadian dan peluang kejadian, data iklim dibagi menjadi dua sifat, kontinu dan diskontinu. Perbedaan keduanya dapat dicermati pada gambar berikut :


Mekanisme Pembentukan Iklim
Iklim suatu wiayah biasanya dicirikan oleh salah satu unsur iklim yang peling dominan. Unsur iklim yang paling dominan ini dikenal dengan tipe iklim (kelas iklim). Suatu wilayah meski berdekatan dapat berbeda tipe/ kelas iklimnya, sebaliknya meski berjauhan dapat saja sama tipenya, asalkan unsur iklim yang dominan ada kesamaan.

Kerjasama Intenasional
Proses cuaca dan sifat iklim di seluruh bumi saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan dinamakan atmosfer. Karena itu disiplin ilmu meteorologi dan klimatologi ditangani secara internasional. PBB membentuk badan dunia yang bertugas mengkoordinir cuaca dan iklim dunia dikenal sebagai WMO (World Meteorological Origaization) berpusatu di Jenewa, Swiss. Agar data observasi dapat diperbandingkan mutlak diperlukan keseragaman waktu dan alat pengukur. Waktu pengamatan internasional satiap 6 jam sekali dalam periode 24 jam, yaitu 00.00, 06.00, 12.00 dan 18.00 GMT. Alat ukur standar adalah alat baku yang dipakai dibanyak negara.  Diindonesia badan yang bertugas menangani jasa bidang cuaca dan iklim adalah BMKG (Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika) berpusat di Jakarta.

Manfaat Informasi Cuaca dan Iklim

Kajian klimatologi yang benar akan mengubah cara pandang terhadap cuaca dan iklim yang selama ini dianggap sebagai faktor penghambat, menjadi faktor penunjang (atau sebagai sumberdaya alam/ iklim) yang bermanfaat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pendugaan (prediksi) hasil pada berbagai kegiatan misalnya : pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan, kelautan, teknik sipil, kesehatan, perhubungan serta pertahanan nasional.


Sumber : Modul kuliah “Agroklimatologi” program diploma Institut Pertanian Bogor (Dr. Ir. Sobri Effendy, Msi.)